Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di
taman.Ia sangat senang karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang
sangat indah.Sang semut berkeliling taman sambil menyapa
binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong yang menggantung
diranting .Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak
bisa pergi ke mana-mana."Hai,kepompong alangkah buruk nasibmu .kamu
hanya bisa terdiam dan tergantung disitu .Ayo jalan-jalan lihat taman
ini yang luas dan indah ini ,Bagaimana nasibmu bila rangting itu patah ?
"kepompong itu hanya terdiam.
Hingga pada suatu hari ,semut berjalan jalan di taman itu
,karena hujan taman itu di penuhi lumpur sehingga semut pun tergelincir
dan jatuh ke lumpur,semut itu jatuh .Semut itu berteriak minta tolong
sekencang mungkin.
"Tolong,bantu aku ,aku mau tenggelam tolong...tolong...tolong aku!!!"
untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu terbang
melintas kemudian kupu-kupu itu menjulurkan sebuah rangting ke arah
semut .
"Semut peganglah erat-erat ranting itu ,nanti aku akan
mengangkat ranting itu " Lalu si semut memegang erat-erat rangting itu
,dengan sekuat tenaga kupu-kupu mengankat ranting itu ,lalu kupu-kupu
menurunkanya di tempat yang aman .Semut berterimakasih kepada kupu-kupu
karena telah menolong nyawanya.
"aku adalah kepompong yang pernah kau ejek ",kata si kupu-kupu.
ternyata kepompong yang dulu diejek nya sudah menyelamatkanya ,akhirnya
sang semut pun berjanji tidak akan akan menghina semua makhluk ciptaan
Tuhan yang ada di taman itu .
Senin, 14 Maret 2016
FOX AND GOAT
Once a fox was roaming around in the dark. Unfortunately, he fell
into a well. He tried his level best to come out but all in vain. So, he
had no other alternative but to remain there till the next morning. The
next day, a goat came that way. She peeped into the well and saw the
fox there. The goat asked “what are you doing there, Mr. Fox?”
The sly fox replied, “I came here to drink water. It is the best I have
ever tasted. Come and see for yourself.” Without thinking even for a
while, the goat jumped into the well, quenched her thirst and looked for
a way to get out. But just like the fox, she also found herself
helpless to come out.
Then the fox said, “I have an idea. You stand on your hind legs. I’ll
climb on your head and get out. Then I shall help you come out too.” The
goat was innocent enough to understand the shrewdness of the fox and
did as the fox said and helped him get out of the well.
While walking away, the fox said, “Had you been intelligent enough, you would never have got in without seeing how to get out.”
Moral: Look before you leap. Do not just blindly walk in to anything without thinking.
Senin, 15 Februari 2016
KELINCI & KURA-KURA
Di sebuah hutan yang lebat, ada seekor kelinci yang terkenal mampu
berlari sangat cepat. Dia di juluki pelari tercepat di hutan itu, bahkan
semua hewan juga mengakuinya. Tapi sayang, ketenaran yang di miliki si
kelinci membuat dia menjadi sombong dan besar kepala. Dia selalu
menyombongkan kemampuanya di depan tiap hewan yang di lewatinya. Dia
selalu berlari dengan cepat, sehingga menerbangkan debu di sekitarnya
dan membuat hewan yang di laluinya menjadi terbatuk-batuk.
Pada suatu hari, ada sekelompok hewan yang tengah bercakap-cakap. Mereka
bercanda dan berbagi cerita tentang kisah-kisah lucu yang pernah mereka
alami. Hewan-hewan itu adalah kura-kura, keong, dan juga bekicot. Tapi
waktu tengah asik-asik bergurau, tiba-tiba kelinci datang dan berlari
dengan cepat. Debu yang berterbangan tentu saja membuat tiga sekawan itu
terbatuk-batuk.
"Hai kelinci.. kami tahu bahwa kamu bisa lari cepat, tapi apakah kamu
bisa menghargai juga teman-teman di sekitar mu?". Teriak kura-kura
karena kesal. Mendengar perkataan kura-kura, kelinci berhenti dan
menghampiri mereka. "Hah buat apa? Mengapa aku harus mendengarkan
perkataan dari komunitas hewan lambat seperti kalian? Pasti karena
kalian iri sebab tak mampu berlari secepat aku, dan hanya bisa merayap
pelan-pelan saja. hahahaha..". Kata kelinci malah mengejek.
Mendengar ejekan si kelinci, kura-kura menjadi geram. Dia tak terima
jika dia dan teman-temanya di lecehkan begitu. Jangan sombong kau
kelinci.. Kalau kau berani, mari kita lomba lari. Aku yakin aku mampu
mengalahkan mu..". Tantang kura-kura. Mendengar tantangan itu, si
kelinci tertawa terbahak-bahak dengan sikap melecehkan. "Kau?
Mengalahkan aku? hahahaha.. Kau ini belum tidur, tapi sudah mengigau.
Dasar kura-kura bodoh.. baiklah, demi menjaga nama baik ku karena
kelancangan mu, akau akan memberimu pelajaran tentang arti kemenangan
dan kecepatan". jawab kelinci.
Ahirnya, merekapun memutuskan untuk berlomba. Si bekicot bertugas
sebagai hakim di garis start, sedangkan si keong berada di garis finish
untuk mengawasi siapa yang sampai lebih dulu. Dan lomba lari itu di
mulai. dengan mudahnya si kelinci memimpin lomba, di berlari jauh di
depan kura-kura yang merangkak lambat. Hal tersebut membuat si kelinci
tertawa semakin menghina, tapi si kura-kura tetap berusaha dan pantang
menyerah. Dia tetap berlari dengan sekuat tenaga demi harga dirinya dan
teman-temanya.
Melihat kegigihan kura-kura, timbul niat usil di hati kelinci.
Sebenarnya, kurang beberapa langkah lagi si kelinci sudah sampai garis
finish. Tapi dia ingin mengejek si kura-kura lebih dari itu, maka dia
memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon dekat garis finish. Dan
ketika si kura-kura sudah tinggal beberapa langkah lagi dari garis
finish, dia akan dengan cepat mendahuluinya. Tentu saja hal itu pasti
akan membuat kura-kura menjadi putus asa dan dia bisa mengejeknya sesuka
hati.
Di kejauhan, kura-kura masih berusaha berlari sekuat tenaga. Keringatnya
bercucuran, tapi dia tak memperdulikanya. Apa lagi ketika dari kejauhan
dia melihat kelinci yang tengah istirahat di bawah pohon seolah
mengejeknya, membuat kura-kura semakin bersemangat dan terus berusaha.
Sementara itu, si kelinci yang menunggu kura-kura di bawah pohon menjadi
sangat bosan. Karena langkah kura-kura yang cukup lambat, maka
membutuhkan waktu yang lama bagi kura-kura untuk sampai di garis finish.
"Ah.. jadi ngantuk.. Lebih baik aku tidur sejenak untuk menunggu
kura-kura tiba di sini. denagn langkah yang begitu lambat, butuh waktu
lama baginya untuk mengejar aku". Kata kelinci kemudian tertidur. Tapi
udara bawah pohon yang cukup sejuk di tambah dengan hembusan angin
sepoi-sepoi yang cukup segar, membuat kelinci tertidur cukup pulas.
Bahkan dia tak menyadari ketika kura-kura berjalan melewatinya. Ketika
dia terbangun, semua sudah terlambat. Kura-kura sudah menapakan langkah
terahirnya tepat di garis finish sehingga kelinci tak bisa
mendahuluinya. Ahirnya, kelinci yang sombong itu di kalahkan oleh
kura-kura.